Profil Desa Asinan
Ketahui informasi secara rinci Desa Asinan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Asinan, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara. Mengupas tuntas kondisi geografis, demografi, tantangan kebencanaan tanah gerak, serta potensi ekonomi pertanian di dataran tinggi Jawa Tengah. Informasi akurat dan relevan untuk pembangunan dan peng
-
Wilayah Rawan Bencana
Desa Asinan secara geografis berada di wilayah dataran tinggi dengan kontur tanah labil, menjadikannya salah satu desa di Banjarnegara yang memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana alam tanah gerak (longsor).
-
Ketergantungan pada Sektor Pertanian
Perekonomian masyarakat Desa Asinan sangat bergantung pada sektor pertanian tadah hujan dan hortikultura, yang menjadi penopang utama mata pencaharian penduduk di tengah tantangan infrastruktur.
-
Fokus pada Pembangunan Infrastruktur
Isu utama yang dihadapi desa ini ialah kerusakan dan keterbatasan infrastruktur, terutama akses jalan, yang sering kali terganggu akibat longsor, sehingga menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan desa.

Desa Asinan merupakan salah satu dari 16 desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Terletak di kawasan pegunungan utara Banjarnegara, desa ini menampilkan potret kehidupan masyarakat dataran tinggi yang khas, dengan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian. Namun di balik pesona alamnya, Desa Asinan menyimpan dan menghadapi tantangan geologis yang signifikan, yakni kerawanan terhadap bencana tanah gerak atau longsor yang secara konsisten memengaruhi dinamika sosial dan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Secara geografis, Desa Asinan terletak pada koordinat lintang dan bujur yang menempatkannya di kawasan dataran tinggi Kabupaten Banjarnegara. Wilayah ini memiliki topografi yang didominasi oleh perbukitan dengan tingkat kemiringan lereng yang bervariasi, dari landai hingga curam. Kecamatan Kalibening sendiri memiliki luas total sekitar 83,78 km². Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Asinan memiliki luas wilayah yang mencakup sekitar 6% dari total luas kecamatan, atau setara dengan luas kurang lebih 5,02 km² (502 hektare).Kondisi tanah di wilayah ini sebagian besar merupakan jenis tanah yang rentan terhadap erosi dan pergerakan, terutama ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. Faktor inilah yang menjadi pemicu utama seringnya terjadi bencana longsor di beberapa titik krusial.Adapun batas-batas wilayah administratif Desa Asinan yakni sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan desa lain di lingkup Kecamatan Kalibening atau berpotensi berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pekalongan.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan desa-desa tetangga seperti Desa Sirukem atau Kertasari.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Kalibening.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Kalibening.
Letaknya yang berada di area pegunungan membuat suhu udara di Desa Asinan cenderung sejuk, sebuah kondisi yang sangat mendukung aktivitas pertanian jenis sayuran dan tanaman hortikultura lainnya. Namun, aksesibilitas menuju desa ini menjadi tantangan tersendiri, terutama saat musim penghujan tiba, di mana kondisi jalan menjadi lebih sulit untuk dilalui.
Demografi dan Kehidupan Sosial
Data kependudukan yang terperinci untuk Desa Asinan dapat ditemukan dalam publikasi BPS "Kecamatan Kalibening dalam Angka" yang dirilis secara berkala. Meskipun angka pastinya berfluktuasi setiap tahun, gambaran umum menunjukkan pola pemukiman yang menyebar di beberapa dusun. Jumlah penduduk di Kecamatan Kalibening pada tahun 2015 tercatat sebanyak 41.430 jiwa, yang terdistribusi di 16 desa. Dengan luas wilayah 5,02 km², kepadatan penduduk di Desa Asinan tergolong sedang, khas area perdesaan agraris.Komposisi penduduknya homogen, dengan mayoritas berasal dari suku Jawa yang menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan dalam percakapan sehari-hari. Tatanan sosial masyarakatnya masih sangat erat, dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang tinggi, terutama saat menghadapi musibah atau menggelar hajatan komunal.Dari sisi ketenagakerjaan, mayoritas penduduk Desa Asinan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Sebagian kecil lainnya bekerja di sektor informal, merantau ke kota-kota besar, atau menjadi pedagang. Berdasarkan data BPS yang menganalisis tingkat pendidikan di Kecamatan Kalibening, Desa Asinan tercatat sebagai salah satu desa dengan angka partisipasi pendidikan yang perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah desa dan kabupaten untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Tantangan Utama: Bencana Tanah Gerak dan Infrastruktur
Salah satu karakteristik yang paling menonjol dan menjadi tantangan terbesar bagi Desa Asinan ialah kerentanan terhadap bencana geologis. Berita dan laporan dari berbagai sumber secara konsisten menyoroti kejadian tanah gerak dan longsor yang melanda desa ini, khususnya di dusun-dusun yang berada di lereng curam.Pada Maret 2022, peristiwa tanah gerak yang signifikan terjadi di Dusun Karangnangka, Desa Asinan. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari retak-retak hingga rusak berat, yang memaksa penghuninya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lebih lanjut, infrastruktur vital seperti jalan desa mengalami ambles dan terputus, melumpuhkan aktivitas transportasi dan ekonomi warga. Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, seperti pada April 2017, di mana jalan kabupaten di Desa Asinan terputus total akibat longsor, memutus akses kendaraan roda empat sepenuhnya.Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa struktur tanah di Desa Asinan sangat labil. Upaya pembangunan infrastruktur seperti perkerasan jalan dengan rigid beton pun terkadang tidak cukup efektif menahan pergerakan tanah yang masif. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, yang secara rutin melakukan mitigasi dan memberikan imbauan kepada warga untuk selalu waspada, terutama saat curah hujan tinggi. Penutupan retakan tanah dan pengeringan kolam di sekitar lokasi rawan menjadi beberapa langkah preventif yang dianjurkan.Selain bencana alam, keluhan mengenai kondisi infrastruktur jalan yang rusak juga menjadi catatan penting. Pada Juni 2023, seorang warga melaporkan kondisi jalan yang sudah lama rusak melalui kanal aduan pemerintah provinsi, menyoroti kebutuhan mendesak akan perbaikan untuk menunjang mobilitas dan perekonomian warga. Tantangan ini menempatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang tangguh bencana sebagai prioritas utama dan berkelanjutan bagi pemerintah Desa Asinan dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Potensi Ekonomi dan Sektor Pertanian
Di tengah tantangan alam yang berat, masyarakat Desa Asinan terus berjuang menopang kehidupan ekonominya melalui sektor pertanian. Lahan subur di dataran tinggi menjadi modal utama bagi penduduk untuk membudidayakan berbagai komoditas pertanian. Umumnya, petani di wilayah ini menanam sayur-mayur seperti kubis, wortel, kentang dan daun bawang, serta tanaman palawija lainnya yang cocok dengan iklim sejuk.Meskipun Kabupaten Banjarnegara secara luas dikenal sebagai sentra penghasil komoditas unggulan seperti salak pondoh dan kentang Dieng, belum ada data spesifik yang menonjolkan satu produk unggulan khas dari Desa Asinan. Pola pertanian yang dijalankan lebih bersifat subsisten dan untuk memenuhi permintaan pasar lokal di sekitar Kalibening dan Banjarnegara. Hasil panen biasanya dijual kepada tengkulak atau dibawa langsung ke pasar-pasar terdekat.Keterbatasan infrastruktur jalan menjadi salah satu kendala utama dalam distribusi hasil pertanian. Ketika akses jalan terputus atau rusak parah, biaya transportasi meningkat dan waktu tempuh menjadi lebih lama, yang pada akhirnya dapat memengaruhi harga jual di tingkat petani. Oleh karena itu, potensi ekonomi desa sangat terkait erat dengan kualitas infrastruktur yang ada.Peluang pengembangan ekonomi di masa depan dapat diarahkan pada penguatan kelembagaan petani, seperti kelompok tani, untuk meningkatkan posisi tawar mereka. Selain itu, diversifikasi produk olahan hasil pertanian bisa menjadi alternatif untuk memberikan nilai tambah, mengurangi kerugian pascapanen, dan membuka lapangan kerja baru di luar sektor budidaya.
Pemerintahan dan Arah Pembangunan
Roda pemerintahan di Desa Asinan dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa lainnya, termasuk kepala urusan (kaur) dan kepala dusun (kadus). Pemerintah Desa memiliki peran sentral dalam mengoordinasikan program pembangunan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), dan pendapatan lainnya.Fokus utama pembangunan di Desa Asinan, sebagaimana tecermin dari tantangan yang ada, ialah pada sektor infrastruktur fisik, terutama perbaikan dan pemeliharaan jalan serta pembangunan talud atau tembok penahan tanah di titik-titik rawan longsor. Selain itu, program-program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia juga terus diupayakan sesuai dengan skala prioritas dan ketersediaan anggaran.Kolaborasi antara pemerintah desa, pemerintah kecamatan, BPBD, dan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten menjadi kunci dalam penanganan masalah kebencanaan dan percepatan pembangunan. Partisipasi aktif masyarakat dalam setiap musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) juga sangat vital untuk memastikan program yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil warga.Sebagai kesimpulan, Desa Asinan di Kecamatan Kalibening merupakan representasi dari sebuah komunitas dataran tinggi yang tangguh. Mereka hidup berdampingan dengan potensi alam agraris yang subur sekaligus tantangan geologis yang nyata. Profil desa ini bukanlah sekadar data administratif, melainkan sebuah narasi tentang perjuangan, adaptasi, dan harapan masyarakat untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan aman. Keberhasilan pembangunan di Desa Asinan di masa depan akan sangat bergantung pada solusi jangka panjang untuk mitigasi bencana dan peningkatan kualitas infrastruktur yang berkelanjutan.